Kamis, 25 Oktober 2018

Perancangan Jaringan Nirkabel

A. Identifikasi Kegiatan Survey 


1. Koordinat untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
2. Zone daerah coverage area perlu diperhatikan mengenai kontur wilayahnya, keadaan alamnya, gedung-gedungnya, dan lain-lain.
3. Channel pemilihan channel, salah satu hal yang dapat mengoptimalisasi jaringan wireless.
4. Noise/derau terjadi karena adanya sinyal-sinyal yang bercampur (distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi empat, yaitu :


a. Thermal noise, terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor yang selalu muncul di semua peralatan elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
b. Intermodulation noise, terjadi karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama.
c. Crosstalk, terjadi karena sambungan yang kurang baik/kabel elektrik yang berdekatan dan dapat pula dari microwave.
d.  Impuls noise, terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan/spike-spike noise dengan durasi pendek dengan amplitudo yang relatif tinggi.Terjadi karena kilat/petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komputer.

B. Jenis Topologi yang Digunakan Pada Jaringan Wireless 



1. AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. 

Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan, Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat. Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi.



2. Basic Service Set (BSS) merupakan koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.




3. Extended Service Set (ESS) merupakan topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.


4. Perpaduan BSS dan ESS
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada jaringan kabel.



C. Jenis Chanel

1. IEEE 802.11a
 • Keuntungan dari 802.11a – kecepatan maksimum cukup cepat; frekuensi diatur untuk mencegah interferensi sinyal dari perangkat lain.
• Kerugian 802.11a – biaya tertinggi; jangkauan sinyal yang pendek, lebih mudah terhambat.

2. IEEE 802.11b
 • Keuntungan dari 802.11b – biaya terendah; jangkauan sinyal yang baik dan tidak mudah terhalan.
• Kerugian 802.11b – kecepatan maksimumnya paling lambat; peralatan rumah tangga dapat mengganggu frekuensi yang dihasilkan.

3. IEEE 802.11g
• Kelebihan 802.11g – kecepatan maksimum lebih cepat; jangkauan sinyal yang baik dan tidak mudah terhalan.
• Kerugian 802.11g – biaya lebih mahal dari 802.11b; peralatan dapat terganggu pada sinyal frekuensi yang tidak teratur.

4. IEEE 802.11n
 Keunggulan dari 802.11n – kecepatan maksimum serta jangkauan sinyal tercepat dan terbaik; lebih tahan terhadap sinyal interferensi dari sumber-sumber luar.
• Kelemahan 802.11n – standar belum selesai; biaya lebih tinggi dari 802.11g, penggunaan beberapa sinyal akan sangat mungkin terganggu bila berdekatan dengan 802.11b/g berbasis jaringan.

D. Identifikasi Interkoneksi Perangkat Jaringan
a. Network interface card, yaitu perangkat yang menyediakan antarmuka hardware antara komputer jaringan.
b. Hub/switch, yaitu perangkat yang memiliki banyak port yang memungkinkan beberapa titik (komputer yang ada NIC-nya) bergabung jadi satu jaringan.
c. Repeater, yaitu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di dalam jaringan
Fungsi repeater :
·         Memperluas sinyal dari server
·         Mempermudah akses sinyal wifi dari server
·         Mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari server
·         Meneruskan dan memperkuat sinyal
·         Mempermudah pengiriman data/informasi
·         Tidak perlu membangun jaringan kabel yang sangat panjang.
     d.Bridge, yaitu alat yang fungsinya sama dengan repeater, tapi bridge melakukan filter terhadap sinyal. Bridge juga dapat menghubungkan jaringan yang beda segmen protokol aksesnya, tapi protokol komunikasinya sama. 
     e.Router, yaitu perangkat yang dapat menghubungkan jaringan komputer satu dengan jaringan yang lain.
E
E. Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Beberapa sumber Interferensi:
1.   Natural noise, adalah noise dari atmosfer dangalaksi 
2. Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon cordless, dan indoor WiFi.
3. Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima.